Molekul oksigen ditemukan di luar angkasa, tepatnya di sebuah awan pembentuk bintang baru dekat Orion. Molekul ini ditemukan peneliti menggunakan European Space Agency (ESA) dibantu laboratorium luar angkasa Herschel. Jumlah molekul yang ditemukan jauh lebih sedikit dari yang diperkirakan sebelumnya.
"Jumlah yang sedikit ini menimbulkan pertanyaan: ke mana oksigen yang lain?" Peneliti NASA memperkirakan molekul oksigen yang lainnya telah membeku dan tidak dapat ditemukan. Namun, jika perkiraan ini benar, es seharusnya akan mencair di wilayah yang hangat.
Paul Goldsmith, peneliti NASA, menggunakan pencitraan inframerah dari Herschel untuk melihat ke Orion dan meneliti keadaan dari molekul oksigen tersebut. Kemudian, mereka menemukan bahwa molekul oksigen berada di tengah-tengah jutaan molekul hidrogen. "Hal ini menjelaskan bahwa oksigen bersembunyi di suatu tempat. Kita masih belum menemukan jumlah yang besar oksigen, hal inilah yang masih menjadi pertanyaan. Kami masih belum tahu apa yang spesial dari tempat kami menemukan," ungkap Paul.
Penelitian mengenai temuan ini akan dilanjutkan. Goran Pilbratt dari ESA percaya bahwa penemuan molekul oksigen ini merupakan suatu terobosan di dunia antariksa. "Terima kasih kepada Herschel, sekarang kita tahu bahwa molekul oksigen memang benar-benar ada di luar sana. Memang, masih banyak pertanyaan, namun kemampuan Harschel membantu kita untuk mencari petunjuk dan menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut," kata Goran. (Sumber: Science Daily)
SUMBER
0 komentar:
Posting Komentar